Daftar Isi

Sabtu, 10 Agustus 2013

KRITIK STRUKTURAL NOVEL SEPATU DAHLAN
KARYA KHRISNA PABICHARA

1.                  Tema
Tema sentral dalam novel ini yaitu Impian atau cita-cita. Secara umum dalam novel ini, pengarang ingin mengungkapkan masalah sosial khususnya kemampuan seseorang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan hidupnya dengan menempuh berbagai cara. Khrisna Pabichara mengungkapkan bagaimana upaya yang dilakukan seorang anak “Dahlan Iskan” untuk menggapai mimpi dan cita-citanya berupa sepatu dan sepeda. Khrisna Pabichara mengungkapkan kehidupan keluarga “Dahlan Iskan” dalam kondisi kesederhanaanya, dimana antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain, dan mengingatkan apabila salah satu diantaranya melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

2.      Penokohan dan Perwatakan
Berikut deskripsi karakteristik beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara :
a.      Dahlan Iskan
Dahlan Iskan adalah tokoh utama sekaligus tokoh protagonis dalam novel Sepatu Dahlan. Tokoh ini adalah tokoh yang sering kali muncul dan mendominasi cerita. Pengarang menggunakan teknik analitik dalam pelukisan tokoh. Dahlan Iskan dilukiskan sebagai seorang anak dari sebuah keluarga miskin yang selalu bekerja setiap hari untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk membeli barang idamannya yaitu sepatu dan sepeda. 
Tokoh Dahlan dalam Sepatu Dahlan memiliki watak  pekerja keras, suka membantu, rapi, patuh pada orang tua dan berjiwa pemimpin. Tetapi Dahlan memiliki watak negatif, yaitu watak Dahlan yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan barang yang diinginkannya, meskipun pada akhirnya ia menyadari dan menyesali bahwa apa yang dilakukannya itu adalah hal yang tidak patutu diperbuat.

b.      Bapak
Tokoh Bapak adalah tokoh antagonis karena tokoh ini yang menyebabkan konflik dalam batin tokoh utama (Dahlan). Tokoh ini yang pada mulanya memunculkan konflik dalam cerita. Sisi positif watak tokoh Bapak memiliki semangat bekerja yang tinggi.

c.       Ibu
Tokoh Ibu merupakan tokoh tritagonis, kedudukan tokoh Ibu ini sebagai penengah konflik. Tokoh Ibu sebagai pelerai konflik yang terjadi pada tokoh utama yaitu Dahlan. Ibu dilukiskan sebagai orang yang memiliki watak yang baik hati dan tekun.

d.      Zain
Tokoh Zain merupakan tokoh tritagonis, kedudukan tokoh Zain ini sebagai penengah konflik. Zain dilukiskan sebagai seorang anak yang memiliki watak suka membantu dan rajin bekerja.

e.      Mbak Atun
Tokoh Mbak Atun merupakan tokoh tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh Mbak Atun adalah kakak Dahlan yang digambarkan sebagai sosok yang memiliki ciri fisik dan watak keibuan. 

f.        Mbak Sofwati
Tokoh Mbak Sofwati merupakan tokoh tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh Mbak Sofwati adalah kakak Dahlan yang digambarkan sebagai sosok yang pendiam.

g.      Ustaz Ilham
Tokoh Ustaz Ilham merupakan tokoh tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh Ustaz Ilham adalah guru Dahlan yang digambarkan sebagai sosok yang ramah.

h.      Ustaz Hamim
Ustaz Hamim merupakan guru di pesantren Takeran yang pandai bercerita dan memberi pengetahuan kepada murid pesantren.


i.        Aisha
Aisha merupakan tokoh tambahan yang fungsinya  sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh ini mempengaruhi konflik yang muncul dalam cerita.  Tokoh Aisha dijelaskan ciri fisik dan psikisnya. Tokoh Aisha adalah sosok gadis yang memiliki rambut panjang dan kulit kuning langsat. Tokoh Aisha digambarkan sebagai sosok yang suka menolong. 

j.        Kadir
Tokoh Kadir merupakan tokoh tambahan yang dilukiskan dengan watak polos, pendiam, serta mudah tersentuh.

k.      Maryati
Maryati merupakan tokoh tambahan yang fungsinya  sebagai pendukung tokoh utama. Ciri psikis dari tokoh Maryati yaitu suka berbagi.

l.        Komariyah
Tokoh Komariyah merupakan tokoh tambahan yang memiliki keterkaitan dengan tokoh utama. Tokoh Komariyah dilukiskan sebagai seorang gadis yang tidak suka mengerjakan pekerjaan anak perempuan. Tokoh Komariyah lebih suka bermain dengan anak laki-laki. Sisi positif dari tokoh Komariyah yaitu pandai bergaul, teliti dan hemat kata.

m.    Arif
Tokoh Arif merupakan tokoh tambahan yang dilukiskan sebagai seorang anak yang cerdas dan memiliki kemauan keras.

n.      Imran
Tokoh Imran merupakan tokoh tambahan yang dilukiskan sebagai seorang anak yang nakal.  Akan tetapi, tokoh Imran memiliki kemauan keras dalam berusaha.





3.       Alur
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita rekaan. Alur pada novel ini adalah alur mundur (sorot-balik/flash-back).

4.      Setting atau Latar
a.      Latar tempat
Latar tempat adalah tempat cerita. Setting cerita dalam novel Sepatu Dahlanini lebih banyak di pedesaan, rumah warga, madrasah, pasar, dan kantor kecamatan. Khrisna Pabichara dalam Novel Sepatu Dahlan ini  lebih banyak atau dominan melukiskan latar tempat yang dilukiskan secara analitik.

b.      Latar suasana
Latar suasana menggambarkan suasana kedaerahan. Dalam novel  Sepatu Dahlan, Khrisna Pabichara menunjukkan latar suasana yang dialami tokoh Dahlan Iskan ketika dirinya menghadapi suatu peristiwa. Latar suasana dalam novel ini berupa menegangkan, menyakitkan, menyenangkan, memprihatinkan, mengharukan dan panik. 

c.       Latar waktu
Dalam novel Sepatu Dahlan menunjukkan setting waktu berupa hari. Situasi pagi, siang, sore, dan malam.

5.      Point of View/ Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pada novel Sepatu Dahlan yaitu pesona atau gaya “aku”, pengarang atau narator berada didalam cerita. Pengarang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebutdirinya “aku”. Sudut pandang yang paling menonjol dalam novelSepatu Dahlan, menggunakan cara ini.

6.      Amanat
a.      Jangan berhenti bermimpi, karena mimpi yang akan membawa kita pada kenyataan.
b.      Kita harus menjalani problema kehidupan dengan ikhlas, sebab disitulah mental kita diuji.

c.       Kerja keras merupakan tonggak dari prestasi. Dengan usaha dan kerja keras maka apa yang kita cita-citakan dapat menjadi suatu kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar