Pragmatik
Analisis terhadap Dakwah Ustadz Jeffry Al Buchori Menggunakan Teori Tindak Perlokusi
Adytia Nugraha
0808270
Abstrak
Tindak tutur atau speech act merupakan
unsur pragmatic yang melibatkan penutur dan mitra tutur atau pun
penulis dan pembaca. J.L Austin (Tarigan, 1994 : 109) dalam bukunya yang
berjudul “How to do things with words” telah mengklasifikasikan tiga
jenis tindak tutur, yaitu tindak lokusi (melakukan tindakan untuk
menyatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam
menyatakan sesuatu), dan tindak perlokusi (melakukan sesuatu tindakan
dengan mengatakan sesuatu). Berikut merupakan berbagai definisi mengenai
teori tindak perlokusi. Tindak
perlokusi yaitu hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada
pendengar sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat (Nababan
dalam Lubis, 1999:9). Tuturan ini disebut sebagai The act of affecting someone. Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force)
atau efek bagi yang mendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini dapat
secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Dalam makalah ini, tindak perlokusilah yang menjadi teori untuk menganalisis dakwah Ustadz Jeffry Al-Buchori.
Abstract
Speech act is a pragmatic element that involves speakers and partners or any speech writers and readers. J.L Austin (Tarigan, 1994: 109) in his book entitled "How to do Things with words" has classified three types of speech acts, namely acts lokusi (taking action to declare something), the follow ilokusi (doing an act in saying something), and follow-perlokusi (doing any act by saying something). Here are various definitions of the theory of action perlokusi. Follow perlokusi is the result or effect caused by the expression on the listener in accordance with the circumstances the sentence pronounced (Nababan dalam Lubis, 1999:9). This Utterance is referred to as The act of affecting someone. An utterance is expressed by a person often has power influence (perlocutionary force) or effect for those who hear it. Effect or power of this influence can be intentionally or unintentionally created by speakers. In this paper, the follow perlokusi who became the theory to analyze the propaganda of Ustad Jeffry Al-Buchori.
Kata Kunci: perlokusi, pragmatik, tindak tutur, dakwah, teori.
Pendahuluan
Manusia
sebagai makhluk sosial telah dianugerahi bahasa oleh Sang Pencipta
untuk berinteraksi dan bersosialisasi demi kelangsungan hidupnya. Bahasa
memiliki peranan penting dalam proses sosialisasi yang berfungsi
sebagai media komunikasi. Tujuan manusia berkomunikasi yakni untuk
menyampaikan pesan satu sama lain melalui lisan maupun tulisan.
Alasan
penulis meneliti teori perlokusi yang dikaitkan dengan dakwah Ustadz
Jeffry Al-Buchori yakni, ingin mengetahui seberapa jauh pengaruh dakwah
beliau terhadap khalayak yang menyimak maupun menyaksikan ceramahnya.
Karena dalam setiap penampilan ceramahnya, Uje selalu mengajak dan
memberikan pengaruh positif kepada
jemaahnya supaya menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi segala
larangan-Nya. Oleh karena itu, hal persuasif serta efek tindak tutur
inilah yang akan menjadi kajian penulis.
Selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah pragmatic, penulis juga bertujuan
ingin memahami teori tindak perlokusi dengan implikasinya guna menambah
ilmu dan wawasan kebahasaan.
Landasan Teori
Tindak tutur atau speech act merupakan
unsur pragmatic yang melibatkan penutur dan mitra tutur atau pun
penulis dan pembaca. J.L Austin (Tarigan, 1994 : 109) dalam bukunya yang
berjudul “How to do things with words” telah mengklasifikasikan tiga
jenis tindak tutur, yaitu tindak lokusi (melakukan tindakan untuk
menyatakan sesuatu), tindak ilokusi (melakukan suatu tindakan dalam
menyatakan sesuatu), dan tindak perlokusi (melakukan sesuatu tindakan
dengan mengatakan sesuatu). Pragmatik sebagai ilmu yang menelaah makna
sebuah tindak tutur tentunya memiliki peranan penting dalam menganalisis
dan memahami maksud serta tujuan penutur.
Dalam
makalah ini, teori tindak perlokusilah yang akan menjadi subjek
penelitian yang dikaitkan dengan dakwah Ustad Jeffry Al-Buchori sebagai
objeknya. Karena
perlokusi pada dasarnya merupakan bagian dari tindak tutur terutama
secara lisan namun dapat pula dimaknai sebagai tindak tutur dalam
tulisan, maka tindak tutur dapat dianalisis dan ditelaah salah satunya dengan teori tindak perlokusi ini.
Metode Penelitian
Data-data
yang telah diperoleh dikumpulkan terlebih dahulu, setelah data sudah
mendukung kemudian dianalisis menggunakan teori tindak perlokusi sesuai
objek yang ada. Objek tersebut yakni dakwah atau tindak tutur Ustad
Jeffry dalam mempengaruhi jamaahnya. Dalam proses analisisnya, saya
menulis tiga penggalan percakapan antara Uje dengan khalayak yang hadir
sebagai jamaah dalam acara dakwahnya.
Kesimpulan
diambil berdasarkan analisis yang menghasilkan fakta serta keterkaitan
teori tindak perlokusi sebagai subjek dengan tindak tutur Uje sebagai
objeknya.
Deskripsi dan Analisis Data
Deskripsi Data
Menurut
Wijana (dalam Setiawan, 2005 : 25) tindak perlokusi adalah tindak tutur
yang pengaturannya dimaksud untuk mempengaruhi lawan tutur.
Subyakto-Nababan (dalam Setiawan, 2005 : 25) menambahkan definisi
mengenai tindak perlokusi, yaitu tindak bahasa yang dilkakukan sebagai
akibat atau efek dari suatu ucapan orang lain. Tindak perlokusi yaitu
hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada mitra tutur
sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat (Nababan dalam
Lubis, 1999:9). Tuturan ini disebut sebagai The act of affecting someone.
Sebuah tuturan yang diutarakan oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh (perlocutionary force)
atau efek bagi yang mendengarnya. Efek atau daya pengaruh ini dapat
secara sengaja atau tidak sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tindak
tutur yang pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tutur
disebut dengan perlokusi.
Ustad Jeffry Al-Buchori atau yang akrab dipanggil Uje merupakan salah satu Dai kondang di Indonesia. Uje adalah
seorang pendakwah atau ustad yang selalu tampil dengan mengemas bahasa
dakwahnya dengan bahasa-bahasa anak muda yang relative mudah dicerna.
Sehingga ustad Uje pun dikenal sebagai ustad gaul. Dalam acara “U2 – Uje
dan Udin”, Uje ditemani Udin sebagai asistennya yang terkadang mampu
membuat suasana dakwah dibumbui unsur humor.
Analisis Data
Kita
telah mengenal bahwa teori tindak perlokusi merupakan efek yang
ditimbulkan dari suatu tuturan atau ungkapan terhadap mitra tutur, atau
dengan kata lain teori perlokusi memiliki daya pengaruh atau pun
bersifat mengajak dalam implementasinya. Ustadz Jeffry sebagai seorang
pendakwah baik secara sadar maupun tidak selalu mengaplikasikan teori
tersebut dalam setiap dakwahnya. Tujuannya tiada lain untuk mempengaruhi
dan mengajak khalayak untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada
Allah Swt, dengan cara menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi segala
larangan-Nya. Untuk mengetahui pengaruh dakwahnya, kita bisa melihat
langsung respon dan ekspresi jamaah ketika Uje menyampaikan suatu
tuturan. Ketika jamaah menerima pernyataanya atau telah terpengaruh,
maka salah satu respon konkret yang bisa dilihat adalah jamaah
mengangguk-anggukan kepala dengan mimic yang positif. Secara pribadi,
penulis pun telah terpengaruh untuk mengaplikasikan tuturan yang
disampaikan Uje yang bersumber dari hadis dan sunnah Rasul.
Dalam
implementasi dan aplikasinya, Uje mampu mengemas bahasa-bahasa
dakwahnya menjadi tindak tutur yang menyenangkan, menarik, dan relative
lebih mudah dicerna oleh khalayak sebagai jamaahnya. Oleh karena itu, Uje
banyak disukai dan dikagumi karena dalam setiap dakwahnya tidak
bersifat memaksa, ia cenderung lebih menggunakan cara-cara persuasif
untuk menyampaikan pesan dan sarannya dalam berdakwah. Jadi artinya, Uje
telah menerapkan teori tindak perlokusi dalam dakwahnya. Berikut ini
merupakan penggalan ceramah Ustadz Jeffry Al-Buchori:
- Uje : Kenapa kita disuruh berpuasa?
Jamaah : (saling berkomentar dengan berbagai alasan)
Uje :
Karena kita adalah orang-orang yang beriman, kalau kita merasa beriman
insya Allah berpuasa. Ingatlah ciri khas orang yang beriman sami’na wa ato’na bukan samina-mina (lagu soundtrack piala dunia).
- Uje : Disini ada yang ngerasa orang miskin, gak?
Jamaah : Tidak!
Uje :
Jadi jika kita bicara kaya dan miskin selalu ukurannya adalah urusan
harta padahal itu tidak. Bicara kaya, bicara kaya hati. Bicara kaya
bicara kaya amal, betul, gak?
Jamaah : Betul!
- Uje : Kita hidup kira-kira atas keinginan siapa?
Jamaah : Karena keinginan Allah.
Uje : Maka jadilah seperti yang Allah inginkan.
Penutup
Kesimpulan
Analisis
tentang teori tindak perlokusi yang dikaitkan dengan dakwah Ustadz
Jeffry Al-Buchori merupakan upaya pendalaman dan pemahaman teori
tersebut. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan
bahwa Uje telah mengaplikasikan dan mengimplementasikan teori perlokusi
dengan dalam setiap acara dakwahnya baik secara langsung maupun tidak.
Sehingga jamaah umumnya, serta penulis khususnya telah termotivasi atas
efek tuturan dalam dakwahnya.
Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa
Setelah
melakukan analisis terhadap dakwah Ustadz Jeffry Al Buchori melalui
teori tindak perlokusi. Penulis menemukan temuan bermanfaat yang bisa
menambah wawasan mengenai kebahasaan, khususnya mata kuliah pragmatik
sebagai ilmu bahasa yang menelaah tindak tutur beserta maknanya. Kini
saya dapat memahami atas teori tindak perlokusi yang berkaitan dengan
persuasive dalam tindak tutur.
Pustaka acuan
Harahap, Nurhaida. 2008. Tesis “Analisis Pragmatik Wacana Iklan Surat Kabar”. Universitas Sumatera Utara.
Tri Parwanti, Renita. 2007. Skripsi “Tinda Tutur Perlokusi Dalam Wacana Cerita Rakyat Si Kabayan “Memancing Ikan Di Atas Pohon Kelapa”. Universitas Negeri Semarang.
Yule, George. 1996. “Pragmatik”. Oxford University Press.
Sumber:
http://hmaryana.blogspot.com/2011/05/pragmatik_11.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar