KRITIK STRUKTURAL NOVEL SEPATU
DAHLAN
KARYA KHRISNA PABICHARA
1.
Tema
Tema sentral dalam novel ini yaitu Impian
atau cita-cita. Secara umum dalam novel ini, pengarang ingin mengungkapkan
masalah sosial khususnya kemampuan seseorang untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan hidupnya dengan menempuh berbagai cara. Khrisna Pabichara
mengungkapkan bagaimana upaya yang dilakukan seorang anak “Dahlan Iskan”
untuk menggapai mimpi dan cita-citanya berupa sepatu dan sepeda. Khrisna
Pabichara mengungkapkan kehidupan keluarga “Dahlan Iskan” dalam kondisi
kesederhanaanya, dimana antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama
lain, dan mengingatkan apabila salah satu diantaranya melakukan tindakan yang
merugikan orang lain.
2. Penokohan dan Perwatakan
Berikut deskripsi karakteristik beberapa
tokoh yang terdapat dalam novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara
:
a. Dahlan Iskan
Dahlan Iskan adalah tokoh
utama sekaligus tokoh protagonis dalam novel Sepatu Dahlan. Tokoh ini
adalah tokoh yang sering kali muncul dan mendominasi cerita. Pengarang
menggunakan teknik analitik dalam pelukisan tokoh. Dahlan Iskan
dilukiskan sebagai seorang anak dari sebuah keluarga miskin yang selalu bekerja
setiap hari untuk mendapatkan upah yang akan digunakan untuk membeli barang
idamannya yaitu sepatu dan sepeda.
Tokoh Dahlan dalam
Sepatu Dahlan memiliki watak pekerja keras, suka membantu,
rapi, patuh pada orang tua dan berjiwa pemimpin.
Tetapi Dahlan memiliki watak negatif, yaitu watak Dahlan yang
menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan barang yang diinginkannya,
meskipun pada akhirnya ia menyadari dan menyesali bahwa apa yang dilakukannya
itu adalah hal yang tidak patutu diperbuat.
b. Bapak
Tokoh Bapak adalah tokoh
antagonis karena tokoh ini yang menyebabkan konflik dalam batin tokoh utama
(Dahlan). Tokoh ini yang pada mulanya memunculkan konflik dalam cerita. Sisi
positif watak tokoh Bapak memiliki semangat bekerja yang tinggi.
c. Ibu
Tokoh Ibu merupakan tokoh
tritagonis, kedudukan tokoh Ibu ini sebagai penengah konflik.
Tokoh Ibu sebagai pelerai konflik yang terjadi pada tokoh utama
yaitu Dahlan. Ibu dilukiskan sebagai orang yang memiliki watak yang
baik hati dan tekun.
d. Zain
Tokoh Zain merupakan tokoh
tritagonis, kedudukan tokoh Zain ini sebagai penengah konflik. Zain dilukiskan
sebagai seorang anak yang memiliki watak suka membantu dan rajin
bekerja.
e. Mbak Atun
Tokoh Mbak Atun merupakan
tokoh tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh Mbak
Atun adalah kakak Dahlan yang digambarkan sebagai sosok
yang memiliki ciri fisik dan watak keibuan.
f.
Mbak Sofwati
Tokoh Mbak
Sofwati merupakan tokoh tambahan yang fungsinya sebagai
pendukung tokoh utama. Tokoh Mbak Sofwati adalah kakak Dahlan yang
digambarkan sebagai sosok yang pendiam.
g. Ustaz Ilham
Tokoh Ustaz
Ilham merupakan tokoh tambahan yang fungsinya sebagai pendukung
tokoh utama. Tokoh Ustaz Ilham adalah guru Dahlan yang
digambarkan sebagai sosok yang ramah.
h. Ustaz Hamim
Ustaz Hamim merupakan guru di
pesantren Takeran yang pandai bercerita dan memberi pengetahuan kepada murid
pesantren.
i.
Aisha
Aisha merupakan tokoh
tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh utama. Tokoh
ini mempengaruhi konflik yang muncul dalam cerita. Tokoh Aisha dijelaskan
ciri fisik dan psikisnya. Tokoh Aisha adalah sosok gadis yang
memiliki rambut panjang dan kulit kuning langsat. Tokoh Aisha digambarkan
sebagai sosok yang suka menolong.
j.
Kadir
Tokoh Kadir merupakan tokoh tambahan
yang dilukiskan dengan watak polos, pendiam, serta mudah tersentuh.
k. Maryati
Maryati merupakan tokoh
tambahan yang fungsinya sebagai pendukung tokoh
utama. Ciri psikis dari tokoh Maryati yaitu suka berbagi.
l.
Komariyah
Tokoh Komariyah merupakan tokoh tambahan
yang memiliki keterkaitan dengan tokoh utama. Tokoh Komariyah dilukiskan
sebagai seorang gadis yang tidak suka mengerjakan pekerjaan anak perempuan.
Tokoh Komariyah lebih suka bermain dengan anak laki-laki. Sisi positif dari
tokoh Komariyah yaitu pandai bergaul, teliti dan hemat kata.
m. Arif
Tokoh Arif merupakan tokoh
tambahan yang dilukiskan sebagai seorang anak yang cerdas dan memiliki kemauan
keras.
n. Imran
Tokoh Imran merupakan tokoh
tambahan yang dilukiskan sebagai seorang anak yang nakal. Akan tetapi, tokoh Imran memiliki kemauan
keras dalam berusaha.
3. Alur
Alur adalah urutan atau rangkaian
peristiwa dalam cerita rekaan. Alur pada novel ini adalah alur mundur (sorot-balik/flash-back).
4. Setting atau Latar
a. Latar tempat
Latar tempat
adalah tempat cerita. Setting cerita dalam novel Sepatu Dahlanini lebih
banyak di pedesaan, rumah warga, madrasah, pasar, dan kantor
kecamatan. Khrisna Pabichara dalam Novel Sepatu Dahlan ini lebih
banyak atau dominan melukiskan latar tempat yang dilukiskan secara analitik.
b. Latar suasana
Latar suasana
menggambarkan suasana kedaerahan. Dalam novel Sepatu Dahlan, Khrisna
Pabichara menunjukkan latar suasana yang dialami tokoh Dahlan Iskan ketika
dirinya menghadapi suatu peristiwa. Latar suasana dalam novel ini berupa
menegangkan, menyakitkan, menyenangkan, memprihatinkan, mengharukan dan
panik.
c. Latar waktu
Dalam novel
Sepatu Dahlan menunjukkan setting waktu berupa hari. Situasi pagi, siang, sore,
dan malam.
5. Point of View/ Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan pada
novel Sepatu Dahlan yaitu pesona atau gaya “aku”, pengarang atau narator
berada didalam cerita. Pengarang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan
menyebutdirinya “aku”. Sudut pandang yang paling menonjol dalam novelSepatu
Dahlan, menggunakan cara ini.
6. Amanat
a. Jangan
berhenti bermimpi, karena mimpi yang akan membawa kita pada kenyataan.
b. Kita harus
menjalani problema kehidupan dengan ikhlas, sebab disitulah mental kita diuji.
c. Kerja keras
merupakan tonggak dari prestasi. Dengan usaha dan kerja keras maka apa yang
kita cita-citakan dapat menjadi suatu kenyataan.