ADAPTASI NASKAH THE DANGERS OF TOBACCO
KARYA ANTON CHEKOV: OLEH COK SAWITRI
KARYA ANTON CHEKOV: OLEH COK SAWITRI
BAHAYA ‘RACUN’ TEMBAKAU – Monologue
Panggung dibangun sebagai ruang seminar
yang khas mengesankan sebagai ruang seminar klub intelektual, atau di
sebuah klub elit social di sebuah kota kecil. Ical Nyukhin melangkah masuk
dengan penampilan yang mengesankan; berkumis rapi dengan cabang yang seperti
disisir serta jenggot yang jelas terawat, kumisnya rapi dan dia mengenakan
mantel, celana panjang yang kencang dan dasi yang nampak dibalik rompi.
Langkah-langkah Ical Nyukhin seperti meniru bentuk salib: maju mundur, ke kiri
dan ke kanan, sebelum akhirnya terhenti di ujung tengah ruangan, di
dekat sebuah mimbar, dengan meja kecil di sebelahnya, sebuah laptop dan
layar lcd setengah menyala dan ical nyukhin segera membuka mantelnya dan
menyesuaikan rompinya agar jasnya nampak tak kusut.
ICAL NYUKHIN (tersenyum LEBAR): Hadirin,
kaum ibu (kemudian memandang ke arah para lelaki) juga kaum bapak! (MERAPIKAN
KUMIS, DENGAN UJUNG JARI MANIS) Seseorang telah menyarankan kepada istri saya
bahwa mungkin lebih baik jika saya memberikan semacam ceramah di sini pada hari
ini; yang sifatnya terbuka untuk masyarakat umum, dengan tujuan pengumpulan
dana. No problemo! No Problemo! Tidak ada masalah dengan saya. Mengajar bak
dosen? Mengapa tidak? Ceramah? Sungguh, sama sekali tidak memberatkan saya.
Tentu saja, Anda semua mengerti, saya bukan profesor, saya tidak memiliki gelar
akademis, tapi selama hampir tiga puluh tahun saya dikenal sebagai orang yang bekerja
dengan pikiran! Dan katanya, itu beresiko besar bagi kesehatan saya, sebab saya
bekerja dengan pikiran yang berat sebab katanya pikiran saya itu selalu
bersifat ilmiah! Ilmiah! Berpikir keras! Merenungkan apa saja! Dan memang
kadang-kadang saya juga menulis artikel ilmiah, jika Anda bisa percaya, dan
jika Anda pernah sempat membaca bahwa … Apa yang saya maksud adalah:…. Tidak!
(agak celingukan) Tidak persis ilmiah! Tapi jika Anda mengunakan sebutan bahwa
pengungkapannya adalah sejenis jenis gaya ilmiah. Mungkin itu maksudnya!
Contohnya, saya bicara soal fakta; Nah, saya telah menulis sebuah artikel yang
sangat menarik berjudul “Masalah
dengan Serangga.” Putri saya menyukai sekali artikel itu,
terutama bagian kutu busuk! Saya membacakan artikel itu kepada mereka,
berulang-ulang: kutu busuk! Tentu saja, anda, siapa saja dapat menulis tentang
semua soal kutu busuk seperti yang Anda inginkan, seperti yang pernah anda
alami jika pernah bergaul dengan kutu busuk, yang satu-satunya dipercayai dapat
mengusir kutu busuk adalah dengan menyemprotkan obat nyamuk sebanyak-banyaknya
ke sarang mereka! Sampai mereka membusuk!….. Dan bahkan kutu busuk ini juga
dapat ditemukan di piano, tidak cuma dilipitan bantal dan kasur, kutu busuk
juga bisa ditemukan dalam otak kita! Harus juga sesekali disemprot obat nyamuk!
Ini yang membuat putri saya tertawa terpingkal-pingkal; lalu melompat-lompat:
kutu busuk dalam otak kita!
Sebagai subyek ceramah kali ini, saya
telah memilih-(terdiam, mendekati laptop, lalu memandang kiri kanan)….Saya
pikir, saya dapat menempatkan seperti itu: ….Hm….Efek berbahaya yang dapat
diamati pada manusia sebagai akibat langsung dari kegemaran terhadap
tembakau!…..Hm Iya, Saya sendiri seorang perokok, perokok berat bahkan! Perokok
aktif, nah, itu istilahnya! Itu sebutannya. Kebiasaan yang kata orang di zaman
globalisasi ini sebagai; itu kebiasaan berbahaya! Tapi apa boleh buat, istri
saya mengatakan, bahwa saya harus berbicara hari ini tentang bahaya tembakau!
Bahaya racun tembakau! Dan saya orang yang jujur, maaf: saya sendiri penggemar
racun tembakau itu….Maaf. (MEMPERBAIKI KUMISNYA, TERSENYUM DENGAN BAHU
TERANGKAT)
Jadi tentu saja, saya tidak mengelak,
saya tahu apa yang saya sampaikan kepada sidang ilmiah ini? Saya selalu
berkeyakinan; ceramah saya ini, di klub sosial paling elite ini; pastilah
hadirin adalah orang-orang beradab dan intelek yang sangat perhatian kepada
kesehatan. (menoleh kiri kanan): istri saya memang mengagumkan, dia tahu
bagaimana caranya meyakinkan anda semua untuk nantinya mau menjadikan amal ini
sebagai kehormatan. Dia tahu, sekarang sedang trend: semua orang menuduh rokok
itu sebagai salah satu sebab penyakit serangan jantung! Kemudian penyakit
paru-paru….Penyakit jantung yang dikenal sebenarnya baru-baru juga; itu
penyakit yang katanya juga penyakit elit, berbeda dengan penyakit paru-paru;
TBC itu penyakit kaum jelata….Iya khan? …Istri saya memang pintar, cerdik dan
juga sedikit licik….Tidak sedikit, dia kadang culas dan telengas. Dia tahu;
emosi kaum elit dan intelek untuk persoalan ini; kemarin malam saya melihat di
televisi, beberapa orang yang dulunya perokok, menyerukan puji sukur kepada
tuhan, telah terbebas dari rokok, terbebas dari serungan racun tembakau. Saya
juga membaca bagaimana pemerintah pun sibuk memasang tanda larangan merokok;
dengan tanda silang yang merah; kesannya marah dan berdarah. Tanda kematian
yang sakit. Para perokok disingkirkan dari tempat tempat umum: dari ruang-ruang
publik…..tiba-tiba saja ada kesan jika anda tidak merokok; anda lebih beradab.
Lebih gilanya, ada sekelompok orang mengira; merokok akan menghalangi masuk
surga; perokok menjadi pendosa….(TERKEKEH-KEKEH): ini sangat tidak ilmiah. Iya,
sangat tidak ilmiah… Tapi istri saya memesan tema ini, jelas dia ada
motivasinya: meyakinkan klub sosial ini nantinya mengumpulkan dana untuk
kegiatannya, memenuhi seleranya…. Cerdik; sebab Negara ini selalu dipenuhi oleh
orang-orang emosional, yang sering ketakutan jika sudah berhadapan dengan soal
moral… Ada lagi yang mengira merokok itu melanggar hak asasi manusia: ini sudah
tidak tahu, mesti saya persoalkan apa….agak seram menurut saya pikiran ini.
Cobalah pikir mengurangi emosional anda: asap rokok di tepi jalan, asap rokok
di dalam ruangan; tetapi membiarkan asap kendaraan meletup dalam kemacetan
transportasi kita yang sakit; Maaf, saya tidak tengah meniru pembicaraan
politis. Ada wakil rakyat yang berusaha bicara soal merokok…..tidak merokok,
boleh….tidak boleh: lalu berusaha nampak beradab; tetapi canggung; sebab wakil
rakyat ini dipilih oleh manusia, yang rata-rata perokok, dan sialnya sebagian
besar gajinya dari hasil pajak rokok! Pajak! Pajak! Istri saya tahu benar
bagaimana caranya menghindari Pajak…sebab anda tahu: terlalu bodoh jika percaya
uang yang dikumpulkan melalui pajak itu akan mensejahterakan: semua tahu;
bagaimana seorang anak muda bernama: Maaf: saya memakai inisial, menghormati
praduga tak bersalah:G yang didakwa; menggelapkan uang
pajak….Tidak main-main, kelas pegawai rendahan saja, menggelapkan pajak sebesar
itu….Dan anak muda itu masih bisa menonton tennis juga masih bisa jalan-jalan
ke luar negeri….Itu tidak akan dikomentari soal moral; apalagi fatwa….tidak
akan. Tapi istri saya yakin; itu malah jadi inspirasi bagus; apakah anak muda
itu berbahaya? Sama seperti saya bertanya: Apakah kebiasaan merokok saya
itu yang berbahaya? Atau saya yang berbahaya? Kenapa Tidak? Mari terbuka saja
atau apa yang saya peduli dengan segala macam peringatan berbahaya itu! Pernah
saya perhatikan: apanya yang berbahaya? Mengisap tembakau yang sudah dilinting
sebagai rokok dengan cukai yang memperkaya kas Negara; lalu mengisap pajak itu
dengan gaya melinting juga? (CELINGUKAN, SUARA LANGKAH KAKI TERDENGAR
MENDEKATI).
Kaum Ibu dan Kaum Bapak….Saya harap,
mari mencurahkan perhatian serius untuk apa yang akan saya katakan. Kalau
tidak, saya benar-benar tidak berpikir kita mencapai pencerahan, kita telah
tahu meditasi, kursus yoga, kursus sufi, olah raga di pagi atau senja hari:
berdoa, sembahyang; semuanya untuk ketenangan hati. Jika ada seseorang atau
lebih dalam ruangan ini, yang memiliki keraguan untuk kesahihan ceramah gaya
ilmiah saya ini, yang memang harus sekering tembakau, segaring mulut di pagi
hari yang tak diizinkan mengisap rokok: siapa yang tidak menyukai ceramah ini?
Saya orangnya sangat demokratis, karena itu, saya membebaskan untuk tidak
mendengarkan, atau pergi jika anda tidak nyaman. Hm…..Saya merasa sebenarnya
ruangan yang adem seperti ini, bicara soal ini itu enaknya dengan merokok! ….
(Mengatur rompinya, mencoba laptopnya, lcd memperlihatkan tanaman tembakau)
Mari, saya akan bicara sangat ilmiah;
membuat titik khusus yang kelak bisa diuji: mengingatkan setiap dokter yang
mungkin ada dalam ruangan ini, saya cuma mengatakan nikotin itu banyak gunanya.
Nikotin memang sifatnya adiktif. (LAYAR LCD MENAMPAKAN POTRET KENTANG, TOMAT,
PAPRIKA, KEMBANG KOL, TOMAT, TERUNG, CABAI DAN TEH): Bahkan, nikotin merupakan
bagian dari rantai makanan alami dan kebanyakan dari kita mengkonsumsinya
setiap hari, dengan elemen ditemukan dalam makanan yang umum, seperti: Kentang,
tomat, paprika, kembang kol, terung, cabai, dan teh. Aneh, kenapa kemudian
nikotin itu dijadikan si tertuduh: tembakau si penyebab.
Bukankah nikotin itu juga digunakan
dalam pengobatan? Dimakan setiap saat? Pada titik khusus ini, saya menjadi
curiga dan merasa sangat malang. Saya dididik untuk selalu curiga atas apa saja
himbauan di negeri ini. Sejak lama. Disuruh bayar pajak, ternyata pajak itu
dihisap. Disuruh ikut pemilu, ternyata hanya untuk memilih wakil dan pemimpin
yang tidak jelas pekerjaannya…..saya curiga, dididik untuk selalu curiga: pada
larangan ini itu, apalagi kalau sudah ada kalimat demi moral dan urusan masuk
surga…..(TERKEJUT DAN MELONGOK KE ARAH PENONTON, LALU MENARIK NAFAS)
Tembakau! Tembakau! Nikotin. Nikotin. Kenapa pikiran tidak diarahkan kepada
mencari manfaat bau tembakau? Marilah berpikir positif dan tepat, lurus dan
jujur. Jauhkan dari prasangka, arif dan bijaksana. Bukankah, itu air tembakau
ditakuti oleh lintah dan pacet? Juga kalau ada kumbang nakal, yang kalau
mencium bau tembakau akan seketika menjadi kejang dan gugup, nah itu! (NAMPAK
KEGIARANGAN) Itu pasti membuat kaum ibu dan kaum bapak sekarang menyadari
secara nyata, secara fakta; merasakan manfaat tembakau, iya kan? Iya bukan?
Tembakau! Tembakau! Mari bicara soal Tembakau sebagai tanaman….. Tembakau di
negara kita adalah produk pertanian, berkaitan dengan dunia tani; kaum
sederhana! Tanaman ini yang diproses, dikeringkan diangin-anginkan, jarang
orang tahu itu dari genusNicotiana. Nah, jarang juga ada yang tahu Tembakau
dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat
dapat digunakan sebagai obat! Sekali lagi saya ulangi: dapat dijadikan obat!
Jika dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah,
dan sebagainya. Tembakau telah lama digunakan sebagai entheogen di Amerika.
Maaf, jika saya salah baca! Maaaf! Sejarah tidak dapat menghapus bahwa
Bartolome de Las Casas, pada tahun 1552…..ini soal kata tembakau atau bisa juga
dari kata “tabago”, sejenis pipa berbentuk y untuk menghirup asap tembakau, atau
menurut Oviedo, daun-daun tembakau dirujuk sebagai Cohiba, sebagaimana Sp. tabaco juga It. tobacco umumnya digunakan buat mendefinisikan tumbuhan obat-obatan, dan itu sudah
sejak tahun 1410! Katanya itu berasal dari Bahasa Arab “tabbaq”, yang
dikabarkan ada sejak abad ke-9, sebagai nama dari berbagai jenis tumbuhan!
Jadi, saya ingat saat menonton televisi; ada orang saleh yang berusaha
memelintirkan lidahnya supaya lidahnya kearab-araban atau seperti artis yang
menginggriskan bahasa indonesianya; Kata tobacco (MENIRU LIDAH BULE) itu bahasa Inggris
bisa jadi berasal dari Eropa! Dan pada akhirnya diterapkan untuk tumbuhan
sejenis yang asalnya dari Amerika: ah, amerikaaaa……saya tak paham, tapi
berusaha paham: tembakau dari sana, nah….nah…(CELINGUKAN, MONDAR-MANDIR DENGAN
GELISAH): baiklah, kembali ke soal Daun tembakau yang kerap diidentikkan dengan
rokok ternyata dapat dimanfaatkan bagi kesehatan manusia! Menurut penelitian,
bukan penelitian saya, saya hanya seorang perokok! Tembakau bisa digunakan
sebagai reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF)!
(KEMBALI KE MEJA, MEMERIKSA CATATAN) suatu hormon yang sangat penting dalam
menstimulasi produksi darah. Seorang ahli menjelaskan tentang khasiat daun tembakau,
dia menyatakan: protein dibuat oleh DNA dalam tubuh. Jika DNA dalam tubuh
dipindahkan ke tembakau melalui bakteri, maka saat masuk kemudian tumbuhan itu
akan membuat protein sesuai DNA yang telah dimasukkan tersebut. Kemudian, jika
tumbuhan itu dipanen, maka akan didapatkan protein. Protein inilah yang bisa
dipakai sebagai protein antikanker. Selain untuk protein antikanker, GSCF bisa
juga untuk menstimulasi perbanyakan sel tunas (stem cell) yang bisa
dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak!
Kaum ibu dan Kaum bapak; bukankah di
bidang kedokteran terdapat produk-produk farmasi yang sekarang ini banyak
digunakan, yaitu obat maupun vaksin yang berbentuk protein??? (CELINGUKAN,
MENGERUTKAN DAHI, LALU MONDAR MANDIR KEMBALI MAJU MUNDUR) …..Saya curiga,
kenapa istri saya menyuruh saya membawakan ceramah ini; dia itu otaknya selalu
penuh dengan konspirasi…..semua tahu, pabrik rokok, buruh rokok, pajak
rokok:….itu semua adalah bisnis besar, orang kaya dan terkaya selalu
dikalkulasi dari bisnis ini, dan kita hampir tahu pula, bahwa nikotin dan
tembakau bisa jadi obat; nah, sepanjang hidup manusia, dari bayi sampai tua
renta memerlukan obat; bisnis yang kaya raya adalah obat-obatan…..krak!
krak!…Istri saya ini memang jenius licik!
… .. Setiap kali saya memberikan kuliah,
mata kanan saya suka berkedut sedikit. Maaf. Harap tidak membuyarkan perhatian,
itu hanya persoalan saraf! Saya sebenarnya orang yang mudah gugup; secara
umum, mata saya mulai berkedut di tahun 1998, pada tanggal 13 mei,
sebenarnya, itu adalah hari dimana istri saya melahirkan Megawati-itu putri
keempat kami. Semua anak saya lahir pada tanggal tiga belas. Meskipun demikian
(MELIHAT JAM TANGAN), karena waktu kita pendek, saya rasa kita lebih baik tetap
berpegang pada subyek ceramah ini. Saya harus menunjukkan……ah, bagaimanapun,
bahwa istri saya, itu punya sanggar atau semacam kursus musik dan punya rumah
kontrakan; kost-kostan! – itu, mungkin istilah yang saya pakai belum tepat
secara ilmiah, iya, itu semacam sekolah tetapi sesuatu … … yang seperti
sekolah. Ah, ini saya sampaikan diantara kita: off the record. Istri saya suka
mengeluh, terus menerus merasa kekurangan uang! Tidak pernah merasa cukup,
padahal kenyataannnya dia itu kaya, banyak punya rekening; dia tahu bagaimana
membuat dirinya terkesan perlu dibantu. Seperti hari ini, di tempat pengumpulan
dana ini: dia dapat menjadi mahluk memelas yang patut dikasihani dan dihormati!
Istri saya itu punya nama baik, sehingga sekolahnya itu, semacam sekolahnya:
menjadi tujuan anak-anak dan orangtua menyerahkan kepercayaan berpendidikan
yang elitis. Sekali berbicara, maksud saya sekali berlatih, memasuki sekolah
istri saya, minimal anda mesti membayar mungkin empat atau lima puluh ribu
bahkan seratus sampai dua ratus ribu. Tentu saja, saya tidak punya andil
sepeser pun untuk semua pendapatannya itu! …. Tapi apa gunanya berbicara
tentang hal itu? (TERDIAM, MENGERUTKAN DAHI): Coba saya bandingkan, negeri ini
katanya punya sedikitnya 3.800 pabrik rokok, ini sudah termasuk kelas rumahan.
Jumlah itu terbesar di seluruh dunia. Cukai dari produksi seluruh pabrik rokok
berdasarkan tingkat produksi totalnya sepanjang tahun lalu mampu menghasilkan
Rp 56,4 triliun sebagai penerimaan negara. Kondisi itu hanya kalah dari
penerimaan yang diperoleh negara dari pajak PPN sebesar Rp 700 triliun. Jumlah
itu juga jauh lebih besar daripada cukai minuman beralkohol yang besarnya Rp 1
triliun. Belum lagi menghidupi sekian rumah tangga pekerjanya; buruhnya. Saya
ini juga buruh. (TERCENUNG, MEMBUKA MULUTNYA, TERDIAM LAMA)
Di rumah kost-kostan milik istri saya,
saya bertugas semacam departemen housekeeping. Saya membuat semua pembelian,
merawat membantu, mencatat rekening, manufaktur, mengabsen siswa, juga menjaga
kutu busuk di tempat duduk, piano, lalu mengajak anjing istri saya
berjalan-jalan, kadang menangkap tikus …. dan di akhir pekan tugas saya adalah
menimbang tepung dan mentega untuk memasak, karena setiap pagi saya juga
bertugas menyiapkan kue serabi untuk sarapan bagi seisi rumah.
Pernah suatu hari, serabi sudah siap, eh
istri saya mengirim berita ke dapur bahwa tiga dari penghuni rumah tidak akan
makan serabi karena mereka sakit tenggorokan yang akut, hingga kelenjar leher
mereka bengkak….saya ingat, pernah juga rokok dituduh sebagai penyebab kanker kelenjar
leher! Saya merokok tidak sebungkus sehari, saat saya menulis, saya pup di
kamar mandi….rokok justru membuat saya tetap hidup menghadapi istri saya, yang
lebih menghisap dari saya yang menghisap rokok; saya bukan majikan di rumah
itu, saya itu buruh yang merokok….. Hari itu, kita memiliki sisa beberapa
potong serabi, lalu saya tanyakan kepada seluruh isi rumah, apa yang mesti kita
lakukan dengan sisa kue serabi ini??
Nah, istri saya memerintahkan agar sisa
serabi itu disimpan di kulkas, dan kemudian entah mengapa dia mengubah
pikirannya lalu, “Oh, kamu, kamu yang akan makan kan? Kamu itu semacam
tong sampah tua, atau kadang-kadang seperti ular di rumput, atau kadang-kadang
setan, iya kan? Sekarang, saya meminta kamu melakukan seperti yang saya pikirkan,
kadang-kadang itu; seperti setan, dan istri saya memang selalu dalam mood yang
buruk! Tidak pernah tenang, selalu gelisah dan bercuriga. Yah, saya tidak hanya
makan sisa kue serabi, saya melahap serabi itu tanpa mengunyah, karena sangat
lapar. Sebab kemarin malamnya istri saya tidak mengizinkan saya makan malam;
istri saya berkata, buat apa makan malam, kamu harus lebih kurus agar nampak
intelek, sebab dengan kerutan di wajah kamu akan memberi tampang serius saat
memberi ceramah! Kamu akan kelihatan sebagai pemikir; bukan si gendut yang
bodoh. Dimana-mana jika gendut, apalagi tinggi; apalagi bongsor….itu kesannya;
bodoh!
Namun (KEMBALI MELIHAT JAM TANGAN), kita tampaknya bergosip, dan saya pikir
telah mendapatkan sedikit dari topik penting itu. Mari kita lanjutkan: seperti
kebiasaan para penjilat di negeri ini akan berseru; lanjutkan! Lanjutkan! Atau
pasti BISA!!!….. Walaupun saya yakin anda semua lebih suka saya ajak bernyanyi
beberapa bait lagu yang terkenal…. (BERNYANYI LAGU POP DENGAN SUARA NYARING)
“bapak-bapak….ibu ibu, siapa yang punya anak…..tralalla….lilili…..aku yang
malu… …” ah, saya lupa bait lagunya…… Oh, by the
way, saya lupa memberitahu anda bahwa di sanggar, semacam sekolah musik istri
saya, saya tidak hanya bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga tapi saya
juga mengajar semua mata pelajaran: dari matematika, fisika, kimia, geografi,
sejarah, sastra, dan sebagainya. Kami juga menawarkan pelajaran tari, olah
vokal, dan menggambar: nah, untuk itu istri saya akan mengambil biaya ekstra dari
mereka, walaupun pengajar bukan orang lain, sayalah instruktur menari dan suara
itu, tapi tetap kena bayaran ekstra. Sanggar, semacam sekolah musik istri saya
itu terletak di Jalan Protokol, nomor tiga belas. Mungkin serba angka tiga
belas itu penyebab hidup saya sial terus, kegagalan yang terus menerus
menghantui saya, hidup saya lakukan ini adalah seperti nujum sial nomor tiga
belas! Dan semua anak-anak perempuan saya lahir pada hitungan tanggal ketiga
belas, dan rumah kami memiliki tiga belas jendela. Ah, tidak ilmiah! Apa
gunanya berbicara tentang hal itu? Jika Anda ingin membahas semua ini dengan
istri saya, Anda dapat singgah ke tempat kami, kapan saja: katalognya selalu
tersedia di depan pintu, seorang pegawai dengan mata memelas akan menyodorkan
kepada anda dan meminta ganti ongkos cetak sebesar lima belas ribu rupiah!
(Membawa beberapa brosur dari sakunya)
Nomor tiga belas! Angka tiga belas! Sial
benar hidup saya, saya tak pernah memiliki pencapaian apapun; Saya kini sudah
tua dan mulai bodoh, tepatnya mulai pikun! Dan di sinilah saya memberikan
ceramah. Saya tampak sangat bahagia, bukan? Tapi tahukah anda, apa yang saya
sebenarnya ingin saya lakukan adalah berteriak, ini terasa sumbatan tengah
menyesak di bagian atas paru-paru: dan jangan berpikir ini karena kebiasaan
saya merokok! Tidak sama sekali. Ini karena perasaan tertekan saya kepada istri
saya, yang lebih beracun daripada racun tembakau…..(TERSENGAL, TERDIAM, MATANYA
MELIAR) Atau saya melarikan diri ke tempat di mana tidak ada yang
bisa menemukan saya. Bukankah di sini, tak pernah ada telinga yang mau
mendengar keluh kesah saya, bahkan disaat saya sudah sesak, ingin meraung
menangis dalam isakan yang menderak……. Orang-orang akan berkata: anda hidup
baik, keluarga anda baik-baik, putri-putri anda bersih, cantik dan
berpendidikan….. Apa putri? Ah, Saya mencoba berbicara dengan anak-anak saya,
mereka hanya menertawai saya. Istri saya memiliki tujuh anak perempuan. Kadang
saya selalu berpikir, anaknya saya itu enam orang….. (TERCENGANG LALU TERTAWA)
Tidak, tujuh! Anna, yang tertua, dia 27 dan yang termuda adalah tujuh belas.
Ladies and gentlemen! Kaum ibu, kaum
bapak…..halllo??? (meLihat sekeliling) Saya tidak bahagia, berpura-pura
senang selama ini. Saya telah tumbuh menjadi manusia diluar akal, tidak logis,
kurang akal, hampir tidak normal, tapi pada dasarnya apa yang Anda lihat: saya
adalah seorang ayah yang sangat berbahagia. Iya? Nampak seperti visual di
televisi, pencitraaan keluarga bahagia, ayah yang sukses dan beradab! Kalau
saja Anda tahu! Saya telah tinggal bersama istri saya selama tiga puluh tiga
tahun, dan saya dapat mengatakan bahwa itu periode adalah tahun-tahun terbaik
dalam hidup saya …… dengan baik, bukan yang terbaik! Anda tahu, saya bisa
memberi ceramah, menjadi contoh, sanggup bicara karena citra saya. Sejujurnya,
semua itu sudah lalu, sekarang tinggal lalu lalang, bahagia yang semu, citra
yang memuakan sesungguhnya dan terus terang saya sudah merasa sangat brengsek!
(MENGAMATI SEKITARNYA DENGAN SEDIH).
Anyway, saya tidak berpikir dia ada di sini sebelum-ya, dia tidak ada di sini –
sehingga saya bisa mengatakan apapun yang saya ingin katakan (TERDIAM,
CELINGUKAN, DAN MENUNDUK)…. Saya benar-benar takut. Dia menakuti saya setiap
kali dia menatap saya. Dan inilah hal-hal lain: semua anak perempuan saya belum
menikah, mereka harusnya sudah menikah, beberapa tahun yang lalu, tapi mungkin
karena mereka malu-malu atau tetapi juga karena laki-laki tidak pernah
mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan mereka! Hah! Ini sebabnya anak-anak
saya tidak laku (MENGGUMAM LAGU:…) Istri saya tidak akan memberikan kesempatan
siapa saja untuk singgah ke rumah, seingat saya, dia tidak pernah mengundang
siapa pun untuk makan malam, dan dia begitu pelit: dia benci terjebak dalam
percakapan panjang, dia itu seperti tikus kesturi tua; melimpir di halaman dan
terus mengesankan dirinya sibuk dan prihatin. Dan itulah sebabnya tidak ada
yang pernah datang untuk melihat kami, melihat putri-putri saya tapi ….
Sekarang ini rahasia, hanya antara anda dan saya (MELANGKAH KE UJUNG PANGGUNG,
MELIHAT KE SEMUA ARAH DENGAN MATA MENINGGI) ….. Anda bisa bertemu putri istri
saya pada semua hari-hari besar di Kota ini, mereka biasanya diizinkan istri
saya mengunjungi bibi mereka- perempuan rematik, yang selalu memakai gaun
kuning dengan titik-titik hitam kecil, yang membuatnya tubuhnya seolah-olah
digayuti kecoa, yang merayap di seluruh tubuhnya yang nyeri menahan rematik.
Tapi bibi anak-anak ini selalu menyajikan sesuatu untuk dimakan, dan istri saya
pasti tidak ada….. Anda dapat juga ……. (SEOLAH MENGAMBIL MINUMAN,
MENUANGKANNYA) tentu saja, saya ingin menunjukan kepada anda bahwa hanya
dibutuhkan satu shot sedikit untuk mendapati saya mabuk, yang membuat saya
merasa membaik, tapi pada saat yang sama saya begitu sedih, tidak tahu apa-apa:
kadang, saya berpikir, ketika aku masih muda, kemudian entah darimana
datangnya tekanan itu, membuat saya ingin lari! (Dengan intensitas) lari! Lari!
Lari! dan tidak pernah melihat ke belakang. Dimana? Saya tidak peduli di mana!
hanya melarikan diri dari kehidupan ini: iya, seperti seruan pemerintah soal
tembakau itu; menurut saya hidup saya itu: murahan dan vulgar! Pikiran yang
kotor telah mengutuk saya menjadi sebuah kecelakaan dimasa tua yang
menyedihkan, menyedihkan sebagai manusia hilang akal, bermimpi melarikan diri
dari yang kikir, bodoh, sangat jahat! Jahat! Seperti racun yang dipikirkan oleh
mereka yang paranoid terhadap rokok, yang disetir oleh otak konspirasi untuk
meraih keuntungan; itu dari seorang perempuan, yang saya nikahi dengan gugup
dan penuh nafsu, tapi kini, saya ingin melarikan diri dari seorang istri yang
menyiksa saya selama tiga puluh tiga tahun lebih….sepuluh tahun, sejak tahun
1998: saya tidak mau lagi dari pelajaran musik dan urusan dapur, sialan, istri
saya memiliki semua uang, duhai, kenapa saya harus hidup dengan …… Lari! Lari!
Hingga saya tiba ke suatu tempat yang jauh, dan maka saya akan berhenti di
lapangan di suatu tempat, pasti bukan di negeri ini, saya akan berdiri di sana
seperti pohon atau tiang pagar, seperti orang-orangan sawah, dan menatap ke
langit besar, berdiri di sana sepanjang malam hanya melihat bulan, cukup, bulan
bersinar, dan melupakan semuanya! Kalau saja saya bisa keluar dari jas jelek
ini. Bangsat!! saya menikah di tiga puluh tiga tahun yang lalu (air mata ical
nyuhkhin melepas mantel dan melemparkannya ke lantai), saya memberi ceramah di
klub sosial yang elit untuk keperluan amal. Ambil itu! (Stomps pada mantel) dan
itu! Saya tahu, saya Tua, miskin, menyedihkan, seperti rompi ini – semua
dipakai dan berantakan. (Putar untuk menunjukkan punggungnya) tapi saya tidak
perlu apa-apa! Saya lebih baik dari semua ini dan saya orang yang jujur, saya
dulu muda, pintar, saya pergi ke universitas, saya punya mimpi, saya ingin
menjadi manusia yang layak …. Sekarang saya tidak ingin apa-apa! Satu-satunya
hal yang saya butuhkan adalah kedamaian dan ketenangan! Saya memerlukan seisap
rokok, rokok adalah teman dan sahabat saya dari tekanan hidup ini, pencitraaan
yang aneh, rasa simpati saya kepada kaum buruh….
(MELihat ke dalam sayap PANGGUNG dan
cepat menempatkan DIRI DENGAN AGUNG, MENGANGKAT BAHU) Namun, istri saya
sekarang menunggu di sayap…… (MULAI NAMPAK GUGUP) Dia ada di sini. Dia sedang
menunggui saya. (meLihat jam tangan) dengan baik, saya melihat waktu saya
tentang tatap muka ilmiah dan bertujuan mulia; pengumpulan amal hampir habis….
Jika dia bertanya, maukah anda mengatakan bahwa ceramah…. Saya akan sangat
berterima kasih jika anda tidak keberatan mengatakan bahwa si tua ini maksudku
telah bertindak … dengan martabat (memandang ke arah sayap panggung, dan
terbatuk TANDA TELAH BERTATAP MUKA DENGAN ISTRINYA).
(Mengangkat suaranya, terkesan ragu
namun tetap mengeraskan suaranya) sebagai konsekuensi hal-fakta, maksudku,
tembakau yang mengandung agen racun yang kuat, seperti yang telah saya
jelaskan-kita melihat bahwa merokok itu tidak berarti dianjurkan; perhatikan
selalu dalam bungkus: merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi dan gangguan kehamilan dan janin. Jangan lupa, korupsi, kemunafikan,
dan seluruh akrobat kebijakan negeri ini perlu pula mencantumkan hal sama,
disetiap bungkusan apa saja; bahkan harus ada area khusus bagi kaum koruptur
dan keluarganya…..seperti memperlakukan para perokok! Dan saya berharap
(TERBATUK DENGAN PANDANGAN MELIAR)… sehingga untuk berbicara, bahwa ceramah
saya di sini hari ini tentang bahaya tembakau akan menghasilkan efek yang
menguntungkan bagi yang sadar, tembakau itu dapat dimanfaatkan sebagai obat;
anti kanker dan nikotin…. racun yang ditakutkan itu, saya rasa adalah mulai
memasuki kekacuan pikiran, yakni hidup yang munafik itu! Itu saja yang saya
katakan. Sekian dan terima kasih…..sebagai penutup: hidup tembakau…..maaf,
hidup hidup yang sehat, bersih pikiran….. (ICal NYUKHIN SETENGAH BERLARI
MENINGGALKAN PANGGUNG). LAMPU PADAM, MUSIK NYARING BERDEBAM. SAYUP TERDENGAR
RAUNGAN.
ADAPTASI NASKAH THE DANGERS OF TOBACCO
KARYA ANTON CHEKOV: OLEH COK SAWITRI
KARYA ANTON CHEKOV: OLEH COK SAWITRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar